Sekarang ini listrik dapat kita dapatkan dengan murahnya bahkan gratis. Kita hanya mengandalkan sinar matahari dari pagi sampai sore hari. Untuk mendapatkan energi listrik dengan sinar mata hari kita memerlukan alat yang dinamakan solar panel. Solar panel juga memiliki kekurangan dan kelebihan masing masing jenis.
Langsung saja kita bahas apa saja perbedaan dari Polycrystalline dan Monocrytalline.
1). Polycrystalline
Solar panel dengan jenis Polycrystalline dibuat dengan cara yang sangat sederhana sekali. Polycrystalline terbuat dari bahan crystal silicon block cast. Elektron yang ada akan terjebak dalam batas butir individu dalam panel polycrystal, hal ini bisa menyebabkan keefisiensiannya akan lebih rendah. Biasanya solar panel jenis poly memiliki tingkat efisiensi sekitar 13.5% pada suhu 25 derajat celcius. Inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan sekitar 15 - 25% ketika mencapai titik suhu 50 dertajat celcius.
2). Monocrystalline
Solar panel dengan jenis mono ini terbuat dari silikon kristal tunggal.Silikon jenis ini sangat sulit untuk di temukan secara alami, karena ia tumbuh di laboratorium. Proses ini biasa di sebut dengan recrystalling, sehingga solar panel jenis mono ini memiliki harga yang cukup mahal jika di produksi. Penampilan dari monocrystal ini cenderung lebih halus dari pada poly.
Panel mono memiliki efisiensi 15% di 25% C mark, dan bisa mengalami penurunan sampai 50 derajat celcius.
Dari penjelasan di atas tentu kita tahu mana yang lebih unggul. Menurut beberapa dari pengalaman saya dari kedua jenis ini bisa digunakan pada kondisi cuaca di daerah tersebut.
Polycrytalline cocok digunakan didaerah yang memiliki paparan sinar matahari yang cukup, sedangkan Monocrystalline akan lebih baik digunakan pada kondisi cuaca yang sering mendung.
Dari kedua jenis di atas anda pilih yang mana? silahkan anda tentukan sendiri jawabannya dan lihat bagaimana kondisi cuaca yang sering terjadi didaerah anda.
Selamat mencoba.
No comments:
Post a Comment