Pernikahan merupakan momen yang sangat penting di dalam kehidupan seseorang, untuk nantinya menjalani kehidupan berumah tangga.
Persiapan yan baik dan matang harus dilakukan sebelumnya, supaya kehidupan berumah tangga sanggup berjalan dengan baik dan harmonis.
Photo credit: Shutterstock.com / By Mygate
Memang, mengurusi planning pesta ijab kabul ialah hal yang cukup penting, tapi hal yang lebih penting lainnya yaitu merencanakan dengan matang bentuk kehidupan berumah tangga nantinya.
Ketika berumah tangga maka akan banyak tantangan yang dihadapi, yang penting Anda mempersiapkan hal ini jauh-jauh hari.
Berikut hal-hal penting yang hendaknya dibahas dengan calon pasangan Anda sebelum menikah:
1. Rencana Punya Anak
Keluarga | Photo credit: Shutterstock.com / By AboutLife
Ini menjadi hal yang sangat penting, hadirnya belum dewasa merupakan kebahagiaan di dalam sebuah rumah tangga.
Anda dan pasangan Anda masing-masing saling berkomitmen untuk menjadi orangtua yang baik, dan siap untuk menjalani hal itu.
Beberapa hal lain yang sanggup dibahas menyerupai wacana cara pendidikan anak, apakah sekolah homeschooling atau umum, membahas wacana sekolah-sekolah yang sudah dikenal bagus, dll.
Bahas juga wacana vaksinasi anak, kemudian jikalau kedua orang renta bekerja, apakah mempercayakan kepada kawasan penitipan anak yang dirasa bagus, atau apakah sang istri berhenti bekerja supaya sanggup maksimal dalam merawat dan mendidik anak.
Bahas juga hal-hal lainnya yang dirasa penting.
2. Siap Menerima Kekurangan Masing-Masing (Diskusikan)
Setiap orang ketika telah memasuki masa cukup umur akan membutuhkan pasangan hidup. Nah, di dalam kehidupan ini terkadang kita sulit untuk sanggup mendapatkan kekurangan pasangan.
Kekurangan pasangan contohnya:
Terkadang sulit untuk sanggup mendapatkan kekurangan pasangan, tapi Anda perlu bijak dan berpikir luas dalam hal ini. Jangan hingga ijab kabul dibatalkan hanya alasannya segelitir kekurangan pasangan yang bukan problem besar.
Hendaknya Anda mulai melatih untuk diri untuk tulus mendapatkan kekurangan pasangan yang bukan problem besar.
Pasangan Anda mempunyai kekurangan, Anda pun juga tentunya mempunyai kekurangan. Sehingga yang terbaik ialah kedua pihak sanggup saling mengerti dan memaklumi kekurangan dari pasangannya.
Kalau sanggup ambil pesan yang tersirat dari kekurangan yang ada dari pasangan Anda. Misalnya pasangan Anda itu orang yang gampang marah, dan tabiat ini susah untuk dihilangan 100% dari dirinya, maka jadikan hal ini sebagai alat untuk melatih kesabaran dan kedewasaan diri ketika Anda mendapati pasangan Anda marah-marah.
Kesimpulan
Baiknya rumah tangga dipengaruhi oleh perilaku tulus terhadap kekurangan pasangan. Hendaknya menimbang antara kebaikan dan kekurangan pasangan, jangan hingga ijab kabul dibatalkan hanya alasannya kekurangan pasangan yang sedikit.
Hal penting selanjutnya yaitu kedua pihak saling berjanji untuk lebih memperbaiki diri. Ingat, yang namanya insan tentu tidaklah sempurna.
3. Tentang Keluarga Besar
Keluarga Besar
Setelah menikah, otomatis Anda akan mempunyai hubungan dengan keluarga besar pasangan, demikian juga sebaliknya.
Maka sebelum menikah, sangat penting untuk mengetahui kondisi keluarga besar masing-masing, alasannya seseorang tidak sanggup terlepas dari keluarga besar pasangannya. Minimal Anda akan silaturahmi ke keluarga besar pasangan pada ketika hari raya lebaran.
Sangat penting untuk mengenal dan mengetahui dengan baik keluarga besar pasangan, khususnya mertua.
Ingat, terbuka dari awal akan jauh lebih baik. Jangan hingga sesudah menikah Anda kaget dan tidak siap untuk menghadapi problem faktor eksternal (dari keluarga besar pasangan).
Kenalilah kondisi keluarga besar pasangan Anda, sehingga memudahkan Anda untuk menjaga hubungan baik dengan mereka.
Kehidupan sesudah ijab kabul akan terasa lebih gampang jikalau hubungan menantu dan mertua lancar (minim konflik), selain itu juga perlu menjaga hubungan baik dengan calon ipar-ipar.
4. Diskusikan Prioritas Pribadi Masing-Masing
Untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan menyerupai perselisihan/pertengkaran, Anda dan calon pasangan harus saling memahami dengan baik.
Setiap orang mempunyai kebiasaan unik tertentu atau prioritas langsung masing-masing, bahaslah hal ini dengan calon pasangan Anda supaya menghindari salah paham di kemudian hari, serta supaya masing-masing pihak sudah sanggup siap dari awal.
Contoh, pasangan Anda ialah seorang perempuan yang ingin melanjutkan pendidikan S2, maka pastikan membicarakan hal ini dari awal. Hal ini supaya sesudah menikah Anda tidak kaget dengan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan S2.
Contoh lain, pasangan Anda ialah seorang laki-laki yang sangat hobi bermain futsal setiap minggu, nah apakah si laki-laki menghentikan hobinya tersebut sesudah menikah, ataukah si perempuan tulus jikalau pasangannya bermain futsal dengan teman-temannya setiap minggu.
5. Bentuk Komunikasi
Komunikasi
Suami-istri tentu tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Komunikasi sanggup menjadi hal yang menciptakan hubungan lebih hangat, atau malah sebaliknya. Sehingga perhatikan cara komunikasi yang tepat/benar.
Masing-masing pihak perlu memahami cara komunikasi pasangan dan kebiasannya. Saling mengenal dengan baik ialah hal yang sangat penting supaya rumah tangga berjalan dengan harmonis.
Membahas ini penting, sehingga beberapa kebiasaan jelek dalam berkomunikasi masih mungkin untuk diminimalisir atau dihilangkan.
Selain itu dengan memahami pasangan secara baik, akan mencegah Anda dari gampang tersinggung alasannya komunikasi (perkataan) dan perilaku pasangan yang terasa kurang enak.
6. Tugas Rumah Masing-Masing
Selain istri, suami juga perlu terlibat dalam mengurus rumah tangga, selain juga menafkahi keluarga tentunya.
Diskusikan hal ini dengan pasangan, jangan hingga semua kiprah rumah dikerjakan oleh istri saja (apalagi jikalau nanti sudah ada anak-anak), hendaknya suami juga berperan aktif untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rumah.
7. Dimana Akan Tinggal
Rumah
Hal ini juga perlu dibicarakan dengan calon pasangan sebelum menikah. Anda sanggup berdikusi apakah ingin membeli rumah di perkotaan, pinggirian kota, perkampungan/desa, apartemen, dll.
Hal ini perlu dibicarakan untuk mencegah miss komunikasi di kemudian hari.
8. Furnitur Rumah
Diskusikan juga hal ini alasannya setiap orang mempunyai selera yang berbeda-beda. Ada orang yang lebih mengutamakan menentukan barang-barang minimalis, namun ada juga orang-orang yang sangat suka pada barang mewah.
9. Makanan
Makanan | Shutterstock.com / By konmesa
Makanan ialah faktor yang sangat penting, kedua pihak harus saling mengerti wacana masakan kesukaan pasangannya.
Khususnya pihak perempuan yang mempunyai kiprah lebih banyak dalam menyiapkan makanan. Walaupun terkesan remeh, tidak ada salahnya Anda mendiskusikan wacana preferensi masakan dengan pasangan Anda.
Selain itu, tidak jarang perselisihan rumah tangga muncul hanya alasannya faktor makanan. Pihak A tidak suka jikalau masakan kurang sehat dibawa ke rumah, tetapi pihak B tidak oke dengan pihak A.
Bahkan kondisi sanggup lebih jelek lagi sesudah ada anak, dimana pihak A sangat khawatir jikalau masakan kurang sehat akan berdampak jelek untuk anak.
Cegah hal ini, jangan hingga hanya alasannya gara-gara masakan Anda berselisih/bertengkar dengan pasangan Anda.
10. Tentang Spritualitas
Membahas wacana spritualitas sepertinya juga perlu, khsusunya jikalau pasangan Anda mempunyai keyakinan berbeda.
Diskusikan wacana agenda aktivitas spiritual, supaya masing-masing pihak sanggup saling memaklumi, sehingga mencegah terjadinya konflik.
Persiapan yan baik dan matang harus dilakukan sebelumnya, supaya kehidupan berumah tangga sanggup berjalan dengan baik dan harmonis.
Photo credit: Shutterstock.com / By Mygate
Memang, mengurusi planning pesta ijab kabul ialah hal yang cukup penting, tapi hal yang lebih penting lainnya yaitu merencanakan dengan matang bentuk kehidupan berumah tangga nantinya.
Ketika berumah tangga maka akan banyak tantangan yang dihadapi, yang penting Anda mempersiapkan hal ini jauh-jauh hari.
Berikut hal-hal penting yang hendaknya dibahas dengan calon pasangan Anda sebelum menikah:
1. Rencana Punya Anak
Ini menjadi hal yang sangat penting, hadirnya belum dewasa merupakan kebahagiaan di dalam sebuah rumah tangga.
Anda dan pasangan Anda masing-masing saling berkomitmen untuk menjadi orangtua yang baik, dan siap untuk menjalani hal itu.
Beberapa hal lain yang sanggup dibahas menyerupai wacana cara pendidikan anak, apakah sekolah homeschooling atau umum, membahas wacana sekolah-sekolah yang sudah dikenal bagus, dll.
Bahas juga wacana vaksinasi anak, kemudian jikalau kedua orang renta bekerja, apakah mempercayakan kepada kawasan penitipan anak yang dirasa bagus, atau apakah sang istri berhenti bekerja supaya sanggup maksimal dalam merawat dan mendidik anak.
Bahas juga hal-hal lainnya yang dirasa penting.
2. Siap Menerima Kekurangan Masing-Masing (Diskusikan)
Setiap orang ketika telah memasuki masa cukup umur akan membutuhkan pasangan hidup. Nah, di dalam kehidupan ini terkadang kita sulit untuk sanggup mendapatkan kekurangan pasangan.
Kekurangan pasangan contohnya:
- Kondisi fisiknya yang tidak sesuai ekspetasi.
- Terlalu cerewet.
- Terlalu pendiam
- Makan terlalu cepat.
- Makan sangat lelet.
- Suka menampakan wajah murung.
- Suka bersendawa sesudah makan.
- Perangai dan kebiasaan lainnya yang kurang disukai.
- Dll.
Terkadang sulit untuk sanggup mendapatkan kekurangan pasangan, tapi Anda perlu bijak dan berpikir luas dalam hal ini. Jangan hingga ijab kabul dibatalkan hanya alasannya segelitir kekurangan pasangan yang bukan problem besar.
Hendaknya Anda mulai melatih untuk diri untuk tulus mendapatkan kekurangan pasangan yang bukan problem besar.
Pasangan Anda mempunyai kekurangan, Anda pun juga tentunya mempunyai kekurangan. Sehingga yang terbaik ialah kedua pihak sanggup saling mengerti dan memaklumi kekurangan dari pasangannya.
Kalau sanggup ambil pesan yang tersirat dari kekurangan yang ada dari pasangan Anda. Misalnya pasangan Anda itu orang yang gampang marah, dan tabiat ini susah untuk dihilangan 100% dari dirinya, maka jadikan hal ini sebagai alat untuk melatih kesabaran dan kedewasaan diri ketika Anda mendapati pasangan Anda marah-marah.
Kesimpulan
Baiknya rumah tangga dipengaruhi oleh perilaku tulus terhadap kekurangan pasangan. Hendaknya menimbang antara kebaikan dan kekurangan pasangan, jangan hingga ijab kabul dibatalkan hanya alasannya kekurangan pasangan yang sedikit.
Hal penting selanjutnya yaitu kedua pihak saling berjanji untuk lebih memperbaiki diri. Ingat, yang namanya insan tentu tidaklah sempurna.
3. Tentang Keluarga Besar
Keluarga Besar
Setelah menikah, otomatis Anda akan mempunyai hubungan dengan keluarga besar pasangan, demikian juga sebaliknya.
Maka sebelum menikah, sangat penting untuk mengetahui kondisi keluarga besar masing-masing, alasannya seseorang tidak sanggup terlepas dari keluarga besar pasangannya. Minimal Anda akan silaturahmi ke keluarga besar pasangan pada ketika hari raya lebaran.
Sangat penting untuk mengenal dan mengetahui dengan baik keluarga besar pasangan, khususnya mertua.
Ingat, terbuka dari awal akan jauh lebih baik. Jangan hingga sesudah menikah Anda kaget dan tidak siap untuk menghadapi problem faktor eksternal (dari keluarga besar pasangan).
Kenalilah kondisi keluarga besar pasangan Anda, sehingga memudahkan Anda untuk menjaga hubungan baik dengan mereka.
Kehidupan sesudah ijab kabul akan terasa lebih gampang jikalau hubungan menantu dan mertua lancar (minim konflik), selain itu juga perlu menjaga hubungan baik dengan calon ipar-ipar.
loading...
4. Diskusikan Prioritas Pribadi Masing-Masing
Untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan menyerupai perselisihan/pertengkaran, Anda dan calon pasangan harus saling memahami dengan baik.
Setiap orang mempunyai kebiasaan unik tertentu atau prioritas langsung masing-masing, bahaslah hal ini dengan calon pasangan Anda supaya menghindari salah paham di kemudian hari, serta supaya masing-masing pihak sudah sanggup siap dari awal.
Contoh, pasangan Anda ialah seorang perempuan yang ingin melanjutkan pendidikan S2, maka pastikan membicarakan hal ini dari awal. Hal ini supaya sesudah menikah Anda tidak kaget dengan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan S2.
Contoh lain, pasangan Anda ialah seorang laki-laki yang sangat hobi bermain futsal setiap minggu, nah apakah si laki-laki menghentikan hobinya tersebut sesudah menikah, ataukah si perempuan tulus jikalau pasangannya bermain futsal dengan teman-temannya setiap minggu.
5. Bentuk Komunikasi
Komunikasi
Suami-istri tentu tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Komunikasi sanggup menjadi hal yang menciptakan hubungan lebih hangat, atau malah sebaliknya. Sehingga perhatikan cara komunikasi yang tepat/benar.
Masing-masing pihak perlu memahami cara komunikasi pasangan dan kebiasannya. Saling mengenal dengan baik ialah hal yang sangat penting supaya rumah tangga berjalan dengan harmonis.
Membahas ini penting, sehingga beberapa kebiasaan jelek dalam berkomunikasi masih mungkin untuk diminimalisir atau dihilangkan.
Selain itu dengan memahami pasangan secara baik, akan mencegah Anda dari gampang tersinggung alasannya komunikasi (perkataan) dan perilaku pasangan yang terasa kurang enak.
6. Tugas Rumah Masing-Masing
Selain istri, suami juga perlu terlibat dalam mengurus rumah tangga, selain juga menafkahi keluarga tentunya.
Diskusikan hal ini dengan pasangan, jangan hingga semua kiprah rumah dikerjakan oleh istri saja (apalagi jikalau nanti sudah ada anak-anak), hendaknya suami juga berperan aktif untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rumah.
7. Dimana Akan Tinggal
Rumah
Hal ini juga perlu dibicarakan dengan calon pasangan sebelum menikah. Anda sanggup berdikusi apakah ingin membeli rumah di perkotaan, pinggirian kota, perkampungan/desa, apartemen, dll.
Hal ini perlu dibicarakan untuk mencegah miss komunikasi di kemudian hari.
8. Furnitur Rumah
Diskusikan juga hal ini alasannya setiap orang mempunyai selera yang berbeda-beda. Ada orang yang lebih mengutamakan menentukan barang-barang minimalis, namun ada juga orang-orang yang sangat suka pada barang mewah.
Loading...
9. Makanan
Makanan | Shutterstock.com / By konmesa
Makanan ialah faktor yang sangat penting, kedua pihak harus saling mengerti wacana masakan kesukaan pasangannya.
Khususnya pihak perempuan yang mempunyai kiprah lebih banyak dalam menyiapkan makanan. Walaupun terkesan remeh, tidak ada salahnya Anda mendiskusikan wacana preferensi masakan dengan pasangan Anda.
Selain itu, tidak jarang perselisihan rumah tangga muncul hanya alasannya faktor makanan. Pihak A tidak suka jikalau masakan kurang sehat dibawa ke rumah, tetapi pihak B tidak oke dengan pihak A.
Bahkan kondisi sanggup lebih jelek lagi sesudah ada anak, dimana pihak A sangat khawatir jikalau masakan kurang sehat akan berdampak jelek untuk anak.
Cegah hal ini, jangan hingga hanya alasannya gara-gara masakan Anda berselisih/bertengkar dengan pasangan Anda.
10. Tentang Spritualitas
Membahas wacana spritualitas sepertinya juga perlu, khsusunya jikalau pasangan Anda mempunyai keyakinan berbeda.
Diskusikan wacana agenda aktivitas spiritual, supaya masing-masing pihak sanggup saling memaklumi, sehingga mencegah terjadinya konflik.