Jika berbicara perihal seorang lelaki sejati, tidak melulu perihal tubuhnya yang kuat, six pack ataupun kekar.
Bahkan hal utama yang menciptakan seseorang disebut sebagai lelaki sejati bukanlah alasannya yaitu tampilan luarnya tersebut...
...ada hal yang lebih penting dari seorang lelaki yaitu jiwa yang kuat. Seorang lelaki selain dituntut berpengaruh secara fisik, juga harus mempunyai jiwa yang kuat.
Photo: https://pixabay.com/id/mengajukan-laki-laki-gaya-pria-2903171/
Lelaki Sejati Harus Memiliki Sifat Tanggung Jawab
Menjadi seorang lelaki yang sebenar-benarnya lelaki, haruslah mempunyai sifat tanggung jawab.
Pada dasarnya, kedewasaan seseorang tidaklah diukur dari umurnya, melainkan dari rasa tanggung jawabnya yang tinggi dari kewajiban-kewajiban yang perlu ia tunaikan.
Sifat tanggung jawab ini sudah mulai bisa dikembangkan semenjak kecil, contohnya seorang siswa mengerjakan kiprah PR tanpa perlu diingatkan orang tuanya.
Jika dari kecil sudah terbiasa untuk menjalankan segala kewajibannya, maka kelak akan menjadi lelaki sejati.
Adapun jikalau seseorang dari kecil terlalu dimanja dan tidak mengenal kewajiban-kewajibannya, maka kelak ia akan sulit menjadi seorang lelaki sejati.
Tidak Praktis Terpancing Emosi
Seorang lelaki sejati bisa mengontrol emosi dengan baik. Lelaki sejati tidak gampang baper dan ngambek.
Dia bisa berpikir secara luas sehingga sanggup mengambil banyak sekali faedah dari kejadian-kejadian yang ada.
Adapun seorang lelaki yang pikirannya masih kanak-kanak maka seringkali mengeluh dan emosional.
Menjadi seorang lelaki, hendaknya bisa menyeimbangkan antara perasaan dan pikirannya.
Tidaklah segala sesuatu harus mengedepankan perasaan (baperan). Lelaki sejati harus bisa berpikir dengan baik, tidak terpengaruh oleh perasaan atau emosi yang negatif.
Jika Anda bisa mengontrol emosi dengan baik maka orang-orang disekeliling akan lebih nyaman dengan Anda.
Lelaki Sejati Haruslah Konsisten
Kalau plin-plan maka namanya bukan lelaki sejati. Seorang lelaki haruslah konsisten dengan perilaku dan perkatannya.
Seorang lelaki sejati akan memikirkan dahulu sebelum menyampaikan sesuatu. Dia bukan orang yang menyampaikan sesuatu kemudian sering menarik kembali perkatannya, dan ia juga bukan orang yang berjanji kemudian sering membatalkannya.
Seorang lelaki sejati jikalau menempuh sebuah pilihan maka ia akan fokus dan konsisten pada apa yang ia pilih.
Bukanlah lelaki sejati jikalau sering berubah-ubah pilihannya, ia akan terlihat menyerupai orang yang plin-plan.
Seorang Lelaki Sejati Tidak Mengedepankan Ego
Seorang lelaki sejati harus berani mengakui kesalahan, tidak perlu mengedepankan ego. Sifat ego hanya untuk belum dewasa kecil.
Tidak sedikit orang yang sangat sulit mengakui kesalahannya, sifat ego tingginya mengakibatkan dirinya sulit untuk bisa menjadi seorang lelaki sejati.
Tidak mengapa mengakui kesalahan alasannya yaitu yang namanya insan tidak pernah lepas dari kekeliruan.
Jika melaksanakan kesalahan maka tinggal meminta maaf, tidak perlu yang namanya ego.
Meminta maaf tidak akan menciptakan Anda terlihat rendah, justru menciptakan Anda terlihat sebagai orang yang berjiwa besar.
Anda sanggup menjadi seorang lelaki sejati, dengan syarat membuang sifat kekanak-kanakan.
Mempunyai Sifat Mandiri
Seorang lelaki sejati tentunya harus mandiri. Seorang lelaki harus mulai melatih diri biar tidak tergantung pada orang lain.
Jika seseorang selalu mengandalkan kemampuan orang lain menunjukan dirinya bukanlah lelaki sejati.
Seorang lelaki sejati akan berjuang untuk bisa mandiri, alasannya yaitu suatu ketika dirinya niscaya akan menjadi kepala keluarga.
Orang-orang (termasuk pasangan hidup) akan terpesona dengan perilaku berdikari Anda. Orang yang berdikari dan tidak gampang meminta-minta maka akan hidup mulia.
Menjadi seorang lelaki sejati perlu latihan dan pembiasaan, selain itu juga butuh proses yang panjang.
Menjaga Penampilan
Seorang lelaki juga harus menjaga penampilan, khususnya ketika berumah tangga. Seringkali suami tidak menjaga penampilannya ketika di rumah bersama istrinya, hal ini bisa mengakibatkan keretakan dalam rumah tangga.
Sebagai seorang lelaki sejati yang kelak menjadi seorang suami, maka jangan mengabaikan penampilan.
Baiknya relasi antar pasangan sangat dipengaruhi dari seberapa baiknya kedua pihak dalam menjaga penampilannya masing-masing.
Bahkan hal utama yang menciptakan seseorang disebut sebagai lelaki sejati bukanlah alasannya yaitu tampilan luarnya tersebut...
...ada hal yang lebih penting dari seorang lelaki yaitu jiwa yang kuat. Seorang lelaki selain dituntut berpengaruh secara fisik, juga harus mempunyai jiwa yang kuat.
Lelaki Sejati Harus Memiliki Sifat Tanggung Jawab
Menjadi seorang lelaki yang sebenar-benarnya lelaki, haruslah mempunyai sifat tanggung jawab.
Pada dasarnya, kedewasaan seseorang tidaklah diukur dari umurnya, melainkan dari rasa tanggung jawabnya yang tinggi dari kewajiban-kewajiban yang perlu ia tunaikan.
Sifat tanggung jawab ini sudah mulai bisa dikembangkan semenjak kecil, contohnya seorang siswa mengerjakan kiprah PR tanpa perlu diingatkan orang tuanya.
Jika dari kecil sudah terbiasa untuk menjalankan segala kewajibannya, maka kelak akan menjadi lelaki sejati.
Adapun jikalau seseorang dari kecil terlalu dimanja dan tidak mengenal kewajiban-kewajibannya, maka kelak ia akan sulit menjadi seorang lelaki sejati.
Tidak Praktis Terpancing Emosi
Seorang lelaki sejati bisa mengontrol emosi dengan baik. Lelaki sejati tidak gampang baper dan ngambek.
Dia bisa berpikir secara luas sehingga sanggup mengambil banyak sekali faedah dari kejadian-kejadian yang ada.
Adapun seorang lelaki yang pikirannya masih kanak-kanak maka seringkali mengeluh dan emosional.
Menjadi seorang lelaki, hendaknya bisa menyeimbangkan antara perasaan dan pikirannya.
Tidaklah segala sesuatu harus mengedepankan perasaan (baperan). Lelaki sejati harus bisa berpikir dengan baik, tidak terpengaruh oleh perasaan atau emosi yang negatif.
Jika Anda bisa mengontrol emosi dengan baik maka orang-orang disekeliling akan lebih nyaman dengan Anda.
Lelaki Sejati Haruslah Konsisten
Kalau plin-plan maka namanya bukan lelaki sejati. Seorang lelaki haruslah konsisten dengan perilaku dan perkatannya.
Seorang lelaki sejati akan memikirkan dahulu sebelum menyampaikan sesuatu. Dia bukan orang yang menyampaikan sesuatu kemudian sering menarik kembali perkatannya, dan ia juga bukan orang yang berjanji kemudian sering membatalkannya.
Seorang lelaki sejati jikalau menempuh sebuah pilihan maka ia akan fokus dan konsisten pada apa yang ia pilih.
Bukanlah lelaki sejati jikalau sering berubah-ubah pilihannya, ia akan terlihat menyerupai orang yang plin-plan.
Seorang Lelaki Sejati Tidak Mengedepankan Ego
Seorang lelaki sejati harus berani mengakui kesalahan, tidak perlu mengedepankan ego. Sifat ego hanya untuk belum dewasa kecil.
Tidak sedikit orang yang sangat sulit mengakui kesalahannya, sifat ego tingginya mengakibatkan dirinya sulit untuk bisa menjadi seorang lelaki sejati.
Tidak mengapa mengakui kesalahan alasannya yaitu yang namanya insan tidak pernah lepas dari kekeliruan.
Jika melaksanakan kesalahan maka tinggal meminta maaf, tidak perlu yang namanya ego.
Meminta maaf tidak akan menciptakan Anda terlihat rendah, justru menciptakan Anda terlihat sebagai orang yang berjiwa besar.
Anda sanggup menjadi seorang lelaki sejati, dengan syarat membuang sifat kekanak-kanakan.
Mempunyai Sifat Mandiri
Seorang lelaki sejati tentunya harus mandiri. Seorang lelaki harus mulai melatih diri biar tidak tergantung pada orang lain.
Jika seseorang selalu mengandalkan kemampuan orang lain menunjukan dirinya bukanlah lelaki sejati.
Seorang lelaki sejati akan berjuang untuk bisa mandiri, alasannya yaitu suatu ketika dirinya niscaya akan menjadi kepala keluarga.
Orang-orang (termasuk pasangan hidup) akan terpesona dengan perilaku berdikari Anda. Orang yang berdikari dan tidak gampang meminta-minta maka akan hidup mulia.
Menjadi seorang lelaki sejati perlu latihan dan pembiasaan, selain itu juga butuh proses yang panjang.
Menjaga Penampilan
Seorang lelaki juga harus menjaga penampilan, khususnya ketika berumah tangga. Seringkali suami tidak menjaga penampilannya ketika di rumah bersama istrinya, hal ini bisa mengakibatkan keretakan dalam rumah tangga.
Sebagai seorang lelaki sejati yang kelak menjadi seorang suami, maka jangan mengabaikan penampilan.
Baiknya relasi antar pasangan sangat dipengaruhi dari seberapa baiknya kedua pihak dalam menjaga penampilannya masing-masing.
No comments:
Post a Comment